Pengelolaan Bahan Plastik di Desa Sumbang: Menyongsong Masa Depan yang Berkelanjutan
Pengelolaan Bahan Plastik di Desa Sumbang: Menyongsong Masa Depan yang Berkelanjutan
Dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung keberlanjutan, pengelolaan bahan plastik seperti botol, galon, dan produk plastik lainnya telah menjadi salah satu fokus utama di Desa Sumbang. Pada tanggal 22 Agustus 2024, mahasiswa KKL Universitas Amikom Purwokerto melakukan observasi mengenai bagaimana Desa Sumbang menangani limbah plastik dan langkah-langkah yang diambil untuk mengelola bahan plastik secara efektif. Berikut adalah laporan hasil observasi dan inisiatif yang telah diterapkan.
1. Mengenal Tantangan Pengelolaan Plastik
Plastik merupakan material yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, namun keberadaannya yang sulit terurai membuatnya menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran lingkungan. Botol air, galon, dan kemasan plastik lainnya seringkali berakhir di tempat pembuangan sampah, yang bisa mencemari tanah dan air jika tidak dikelola dengan baik.
2. Langkah-Langkah Pengelolaan Plastik di Desa Sumbang
Proses pemilahan sampah plastik dimulai saat sampah tiba di fasilitas pengolahan, di mana sampah dipisahkan menjadi kategori plastik dan non-plastik. Botol plastik kemudian melalui tahap pengupasan label dan merk untuk menghindari kontaminasi, setelah itu dibersihkan dengan penyemprotan air (jika botol berminyak, maka botol akan direbus dalam air panas untuk menghilangkan minyak). Selanjutnya, plastik yang telah bersih digiling satu kali untuk menghasilkan potongan kecil sesuai ukuran dan jenis plastik. Terakhir, hasil penggilingan dikeringkan untuk mengurangi kelembaban sebelum masuk ke tahap daur ulang berikutnya.
3. Hasil dan Dampak
Hasil dari pengelolaan limbah plastik di Desa Sumbang menunjukkan dampak positif. Pengelolaan yang efektif, termasuk pemilahan, pembersihan, dan daur ulang, telah mengurangi volume sampah plastik di tempat pembuangan akhir dan meminimalkan pencemaran lingkungan. Selain itu, pengolahan plastik menjadi bahan daur ulang telah menciptakan peluang ekonomi. Dampak ini tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat desa.
4. Tantangan dan Langkah Selanjutnya
Meskipun ada kemajuan, beberapa tantangan masih perlu diatasi. Beberapa warga masih belum sepenuhnya memahami pentingnya pemilahan sampah, dan terkadang kurangnya fasilitas untuk pengumpulan plastik di beberapa area menjadi hambatan. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan mencakup penguatan program edukasi.
Penutup
Pengelolaan limbah plastik di Desa Sumbang tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat. Pekerja di fasilitas pengolahan sampah plastik beroperasi dari pukul 08.00 hingga 16.00, enam hari dalam seminggu, memastikan bahwa proses pemilahan, pembersihan, dan penggilingan berjalan dengan lancar. Upah yang diberikan adalah 500 rupiah per kilogram plastik yang diolah, dengan pendapatan harian mencapai 25 ribu rupiah jika sampah plastik digiling secara efisien. Sistem ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan kualitas pengolahan, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan menyediakan upah yang adil bagi tenaga kerja. Dengan dukungan terus-menerus dari seluruh pihak, kami yakin pengelolaan limbah plastik akan terus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Sumbang.